Sistem Informasi Desa Tinggarjaya
Desa Tinggarjaya merupakan Desa Mandiri sejak tahun 2025, berdasarkan hasil pendataan Indeks Desa Membangun (IDM) Tahun 2025. Status ini menunjukkan bahwa Desa Tinggarjaya telah memiliki ketahanan sosial, ekonomi, dan lingkungan yang baik, serta mampu mengembangkan potensi secara mandiri dengan dukungan kelembagaan desa yang kuat.
Luas wilayah Desa Tinggarjaya adalah Kurang lebih 600 Ha, dengan sebagian besar wilayahnya adalah persawahan.
Jumlah Dusun : 4
Jumlah RW : 13
Jumlah RT : 55
Desa Tinggarjaya terdiri dari beberapa grumbul sebagai satuan wilayah sosial–kultural, yaitu:
Lebak Timur
Kedung Legok
Kompas
Karangcapit Lor
Karangcapit Kidul
Kalikangkung
Kutowinangun
Kampung Baru
Cumplung
Mangun Sari
Dukuh
Wlahar Barat
Wlahar Timur
Kaligusur
Wates
Komsair
Lebak Pesawoan
Timur : Desa Tunjung
Utara : Desa Gerduren (Sungai Tajum)
Selatan : Desa Bantar
Barat : Desa Klapagading
Ketinggian Kantor Desa : 25 m dpl
Suhu Maksimum : 35°C
Suhu Minimum : 20°C
Curah Hujan : 20 mm/tahun
Bentuk Wilayah : Datar
Ke Kecamatan Jatilawang : 3 km (±10 menit)
Ke Kabupaten Banyumas : 30 km (±45 menit)
Ke Provinsi Jawa Tengah : 210 km (±300 menit)
Dengan sawah lebih dari 350 Ha, Tinggarjaya unggul pada:
Padi
Jagung
Palawija
Hortikultura
Sistem pertanian modern seperti fodder & hidroponik
Terdapat usaha peternakan:
Kambing
Domba
Ayam pedaging & petelur
Bebek
Masyarakat mengembangkan berbagai usaha:
Keripik dan olahan makanan
Usaha konveksi rumahan
Kerajinan
Jasa perbengkelan
Perdagangan kecil
Desa Tinggarjaya memiliki kekayaan budaya Banyumasan serta jejak nilai historis dari tokoh-tokoh budayawan dan ulama yang lahir atau berdomisili di wilayah desa.
Budaya gotong royong masih sangat kuat.
Kegiatan keagamaan dan sosial berjalan aktif melalui organisasi pemuda, masjid, mushola, dan kelompok masyarakat.
Relasi sosial antar-grumbul terjaga dengan baik.
Mayoritas penduduk adalah petani, buruh tani, pedagang, dan pekerja sektor informal.
Infrastruktur desa yang memadai mendukung aktivitas perdagangan ke Jatilawang maupun Purwokerto.
UMKM memiliki peran penting dalam penguatan ekonomi rumah tangga.
Sastrawan besar Indonesia, penulis Ronggeng Dukuh Paruk, yang berperan besar mengenalkan kebudayaan Banyumasan ke tingkat nasional dan internasional.
Ulama kharismatik yang berperan dalam dakwah, pendidikan keagamaan, dan pembinaan sosial masyarakat.